THE BOSS BABY (2017) - Movies Indonesia Terbaru

Movies Indonesia Terbaru

Movies Indonesia Terbaru

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Your Ad Spot

3.11.18

THE BOSS BABY (2017)

Apa yang akan kamu pikirkan jika mendengar kata baby? For me, baby is the cutest thing in the whole world ever. Sejalan dengan itu, hadirnya The Boss Baby memang ingin dijejali sebuah eksploitasi terkait bayi yang memang menggemaskan. DreamWorks Animation mencoba menampilkan itu semua dengan sedikit sentuhan fiksi, mencoba membawa kamu untuk sekedar melihat dan menyaksikan tingkah polah bayi dalam lingkup keluarga, but, dengan sedikit tambahan racikan bumbu. So, apakah The Boss Baby akan berjalan menjadi sebuah film yang bisa menyeimbangi pikiran orang tatkala memikirkan dan mendengar kata bayi?

Tim Templeton (Miles Christopher Bakshi) adalah seorang bocah berusia tujuh tahun yang hidup bahagia, menikmati kasih sayang dari orang tuanya. Hingga suatu hari semuanya harus terenggut tatkala hadirnya Boss Baby (Alec Baldwin), adik bayi Tim yang berlagak layaknya boss, memakai setelan jas dan membawa koper. Masalah timbul tatkala Tim mulai merasa bahwa kasih sayang yang telah orang tuanya berikan kini direnggut oleh sang bayi. Merasa ada keanehan, Tim pun akhirnya mendapati bahwa Boss Baby bukan saja bisa bicara pula bersikap layaknya orang dewasa (baca: Pebisnis), tapi juga tinggal di rumah keluarga Templeton dalam rangka mengemban sebuah misi khusus.

Apakah kamu suka dengan keimutan dan tingkah lucu seorang bayi? Jika iya, bersiaplah untuk luluh, sebab sedari awal tampil dengan memperlihatkan pantat bayi, The Boss Baby mencoba membawa kamu ke dalam dunia bayi, lengkap dengan segala hal yang berhubungan dengannya, namun disini kamu juga akan menemukan sebuah misi khusus yang terjadi pada para bayi ini, bagi mereka tingkah bayi memang membosankan dan menjengkelkan, dan disini sutradara Tom McGrath (Madagascar, Megamind) sedikit memberikan sentuhan dewasa pada bayi yang juga turut menyinggung orang dewasa yang sering bertingkah layaknya ana kecil dan berbanding terbalik dengan mereka, dan kemudian The Boss Baby memberikan sebuah balutan jokes maupun lelucon yang mampu membuat penonton klik dengan apa yang ia tampilkan.

Namun, terlepas dari itu semua "The Boss Baby" enggan untu bermalas-malasan mengandalkan pesona bayi saja, melainkan Tom McGrath juga ikut memposisikan penonton akan sebuah visualisasi yang mumpuni, kemampuan bertutur itu mampu membuat sebuah koneksi dengan penonton, mengajak penonton untuk ikut andil dalam berimajinasi mengikuti Tim saat mengayuh sepeda yang menjadi bak petualangan di luar angkasa, atau mandi di bathub seperti terombang-ambing di tengah Samudera. Adegan-adegan tersebut dibungus oleh pengambilan sequence yang sangat kreatif. Saya dan mungkin penonton lainnya dibuat tersenyum mengingat lagi aktivitas serupa di masa kecil yang mana seperti tata visualnya, menyimpan sebuah imajinasi yang nihil tanpa batas.

Kekuatan visual tadi dibarengi cerita yang ta kalah imajinatif. Benar bila konsep "pabrik bayi" telah terlebih dahulu dikmbangkan di film Storks, tetapi disini naskah garapan Michael McCullers mampu terjaga segar kala mampu mengaitkannya dengan proses kembang sang bayi, ketika seorang anak belajar untuk berbagi, memberi kasih sayang yang alih-alih sekedar menerima. Kita tahu disini Tim dan Boss Baby memang awalnya saling membenci, namun seiring berjalannya waktu yang kerap mereka lakukan secara bersama semua perlahan berubah menjadi rasa kasih sayang, sebagaimana di kehidupan nyata kita, yang membuat penonton memiliki ikatan terhadap karakternya termasuk turt sumbangsih kala karakter berada pada sebuah sisi emosional.

McCullers juga unjuk gigi memamerkan naskah terkait pop culture, misalnya pengadeganan terkait film Indiana Jones, kemudian The Lord of the Rings yang menjadi salah satu koleksi Tim tatkala dibangunkan ketika tidur dan memulai imajinasi serta iringan lagu Blackbird milik The Beatles yang turut serta berperan membangun cerita serta dialog. Memang bukan tanpa kekurangan, The Boss Baby mungkin masijh meninggalkan lubang terkait sebuah konflik didalamnya, ending yang mungkin bisa dibilang biasa, namun sejatinya itu sedikit terlupakan tatkala penonton dijejali dan terpuaskan oleh tingkh polah bayi yang lucu dan menggemaskan.

SCORE : 4/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot