Sempat di isukan sebagai sekuel dari film yang di bintangi Hrithik Roshan dan Katrina Kaif, Bang Bang! karena pernyataan sutradara Sidharth Anand yang ingin Sidharth Malhotra bermain di sekuel film yang d sadur dari film box office Hollywood berjudul Knight and Day yang di bintangi oleh Tom Cruise dan Cameron Diaz. Nyatanya harapan itu sirna kala tampil clipboard yang menampilkan 'Not Bang Bang 2' dan film ini sendiri jatuh ke tangan duo Krishna D.K dan Raj (Flavors, Go Goa Gone, Happy Ending). A Gentleman: Sundar Susheel Risky, sejatinya bisa di bilang gagal untuk tampil seperti judulnya yang charming, gentle and risky.
Gaurav (Sidharth Malhotra) yang tampak sangat family man dengan karir bagus sebagai tim marketing produk IT, rumah besar di kawasan perumahan elit di Miami yang ditinggali sendiri, hobi masak, dan lebih memilih mobil van untuk keluarga, sudah sangat siap untuk membina keluarga sendiri. Maklum selama ini dia belum pernah merasakan punya keluarga. Sayang gadis yang dicintainya, Kavya (Jacqueline Fernandez) hanya menganggapnya sahabat saja karena ia mendambakan pria yang lebih suka tantangan ketimbang Gaurav yang cenderung serba play safe.
Sementara itu ada Rishi (Sidharth Malhotra too), seorang anggota pembunuh bayaran yang sudah diasuh dan dilatih Kolonel Vijay Saxena (Sunil Sheety) sejak kecil. Wajahnya persis dengan Gaurav. Setelah sekian banyak misi diselesaikan, Rishi berniat untuk berhenti dan memulai hidup sebagai manusia biasa dan membina keluarga. Takdir mempertemukan keduanya ketika Gaurav ditugaskan ke Mumbai dan berurusan langsung dengan Rishi sebagai misi terakhirnya sebelum pensiun. Karena kemiripan fisik, Gaurav menjadi sasaran tim pembunuh bayaran Kolonel Vijay Saxena yang menganggap Rishi telah berkhianat dan membahayakan rahasianya selama ini. Gaurav mau tak mau terlibat dalam aksi kejar-kejaran yang membahayakan Kavya dan juga sahabatnya di kantor, Dikshit (Hussain Dalal).
Setelah kamu membaca sinopsis di atas, memang timbul sebuah kesan "nothing special" terhadap cerita, mulai dari karakter yang kembar yang identik dengan berlainan sifat hingga di pertemukan pada keadaan yang sama secara tak sengaja. Formula itu sudah lebih di pakai dan di gunakan oleh para sineas film, tak terkecuali Bollywood. Awal film memang berjalan sedikit lambat dimana kita di ajak untuk berkenalan dengan para karakter, taring film ini sendiri mulai menampakan secara gamblang tatkala memasuki sekuen kedua yang mempertemukan Gaurav dan Rishi pada satu layar. Memang terkesan inventif, tetapi menurut saya sendiri film ini terlalu menggunakan pakem yang sama yang telah beberapa kali di tampilkan oleh film bertema serupa mulai dari segi action, sedikit bumbu heist hingga gelaran aksi yang turut melibatkan mobil pun terkesan menjemukan.
Kurangnya intensi yang mampu mengikat dan memikat adalah permasalahan utama film ini. Saya sendiri yang duduk di bangku penonton tak merasakan adanya sebuah simpati terkait karakter. A Gentleman: Sundar Susheel Risky hanya berisikan action sequence menuju action sequence selanjutnya dengan tambahan twist yang mudah sekali untuk di tebak. Kurangnya suguhan romance yang tampil sebatas pelengkap juga bak di paksakan, saya sendiri tak merasakan adanya chemistry yang kuat terhadap lead charachter. Sidharth Malhotra mampu menangani adegan terasa calm and cool, kharisma yang ia punya sebagai badass character pun terasa, namun tidak untuk Jacqueline Fernandez. Saya tak sebut aktingnya buruk, melainkan sebagai hammer girl Jacqueline terasa kurang, jujur saya lebih memilih Katrina Kaif dalam urusan action, ia memiliki sebuah charm yang kuat di tengah tuntutan untuk bermain aksi. Sementara itu Suniel Sheety dan Hussain Dalal yang berada pada porsinya masing-masing.
Sinematografi bidikan kamera dari Roman Jakobi mampu menangkap gambar secara dinamis tatkala memasuki action hingga tampil memikat menangkap panorama pemandangan laut maupun jalan sekalipun. Musik gubahan Sachin-Jigar mungkin tak terkesan terlalu memorable, namun mampu menyuntikkan semangat lewat lagu seperti Disco Disco, Bandook Meri Laila, dan Chandralekha. Atau yang manis seperti Baat Ban Jaye dan Laagi Na Choote.
A Gentleman: Sundar Susheel Risky membuktikan bahwa pakem formulaic masih di pakai untuk menghantarkan cerita seperti yang dilakukan oleh duo Krishna D.K. dan Raj yang hendak tampil memukau namun terasa menjemukan akibat kurangnya sebuah eksplorasi lebih mengenai cerita dan suguhan aksi yang terlalu sering di pakai yang menampilkan sebuah rasa jemu tatkala menontonnya.
SCORE : 2/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar