Kehidupan memang sebuah misteri, kita tak tahu apa yang akan terjadi pada diri kita kedepannya, seiring dengan berjalannya roda kehidupan berbagai rasa kerap melengkapi mulai dari rasa bahagia yang menggebu hingga sedih dirundung pilu, satu-satunya pilihan adalah berjalan. Karena sejatinya lewat sebuah perjalanan kamu akan menemukan sebuah titik dimana kamu akan begitu mensyukuri nikmat Sang Illahi, menemukan sebuah tempat persinggahan yang akan membuat kamu tersenyum bahagia, Ya, perjalanan itu seperti angin, kita tak tahu arah kemana tujuan itu berlabuh. Itulah yang dicoba oleh sutradara film Rockstar dan Tamasha, mencoba memadukan road movie trip with the classic love story, that's Jab Harry Met Sejal.
Ditengah rasa bosan yang kerap menghampiri dirinya karena turis yang acap kali tak menyenangkan, seorang tourist guide bernama Harinder atau yang kerap disapa Harry (Shah Rukh Khan) kembali harus berurusan dengan rasa jenuh dan bosannya tatkala datang seorang klien yang telah mengambil layanan Harry, dia adalah seorang wanita bernama Sejal (Anushka Sharma) yang kembali meminta Harry untuk menemukan cincin pertunangannya bersama Rupen (Kavi ShastrI) yang hilang tatkala ia hendak kembali ke Mumbai. Harry awalnya menolak, namun seiring berjalannya waktu ia kemudian setuju dengan rasa enggan. Perjalanan menyusuri kota Eropa untuk menemukan sebuah cincin tunangan pun dimulai yang kemudian berbarengan dengan timbulnya benih cinta diantara mereka.
Setelah kamu membaca sinopsis diatas, mungkin terdengar simple bukan? Ya, memang naskah yang ditulis oleh Imtiaz Ali yang kemudian merangkap sebagai sutradara memang sangat simple dan tipis yang mencoba mengutarakan sebuah kesan "Cinta datang tiba-tiba" dalam balutan sebuah perjalanan menemukan sebuah cincin tunangan, memang naskah itu bisa saja tampil secara monoton dan mengalami penurunan kualitas, tapi bukanlah Imtiaz Ali yang mampu membuat kesan "simple" menjadi "layak" untuk dinikmati, masih dengan ciri khasnya seperti di film sebelumnya, sebut saja Tamasha dimana ia masih betah dengan sajian road movie trip yang kemudian menemukan benang merahnya di akhir klimaks. Berbagai momen seiring sebuah "pencarian" itu berlangsung memang mampu membuat penonton klik dengan cerita, mulai dari candaan mereka hingga dikejar seseorang yang kemudian menculik mereka pun mampu membuat penonton menikmati film ini, belum lagi tingkah kocak dari Sejal sebagai gadis Gujarati yang memang bisa dibilang bawel ditengah pancaran semangat yang menghiasi dirinya serta Harry yang cenderung pendiam dibalik tampilan cool-nya mampu tampil menghasilkan sebuah chemistry yang well terlihat sangat prima.
Imtiaz Ali memang mampu menyulap hal "tipis" yang bisa saja terjadi pada naskah yang ia tulis menjadi sebuah sajian yang cheerfull, memadukan duet Shah Rukh Khan dan Anushka Sharma yang memang mempunyai penggemar yang masif dan bisa saja menjadi jaminan hits atau blockbuster terhadap filmnya. Di paruh awal hingga pertengahan Imtiaz Ali memang bisa dibilang mampu mengikat penonton, namun paruh kedua cerita memang sedikit mengalami kelonggaran, dimana koneksi yang telah dibangun oleh karakter terhadap penonton harus perlahan lepas, belum lagi alur cerita yang cenderung lambat acap kali mungkin saja sedikit annoying terhadap penonton, menurut saya pribadi masalah utamanya adalah Imtiaz Ali terlalu bermain lama-lama dengan durasi 144 menit, yang memang naskahnya sendiri tak cukup untuk menopang semuanya, mungkin jika durasi sedikit dipangkas "Jab Harry Met Sejal" mampu tampil secara padat tanpa adanya sebuah kesan lamban maupun longgar, guliran durasi demi durasi memang berjalan secara cepat diawal namun kemudian mengalami kemerosotan di paruh kedua, ya, Ali memang tak mau tampil basa-basi dimana ia melakukan trik cepat diawal, pertemuan Harry dan Sejal tampil secara cepat sebelum penonton connect dengan mereka, dan alhasil meskipun secara cepat penonton perlahan mampu suka dengan dua karakter tersebut.
Beberapa faktor lain yang mampu membuat penonton betah duduk di depan layar selain kehadiran Shah Rukh Khan dan Anushka Sharma adalah bidikan kamera dari K.U. Mohanan yang mampu menangkap sudut demi sudut Benua Eropa (baca: Belanda) diiringi dengan gubahan musik dari Pitam dan Diplo serta background score dari Hitesh Sonik membuat perjalanan Harry dan Sejal menemukan sebuah arti cinta terasa lengkap dengan hadirnya lagu-lagu yang tampil upbeat seperti Radha Butterfly, Phurr dan Beech Beech Mein serta lagu yang sedikit mengalun rendah dan tentunya easy listening seperti Hawaiyen. Overall, Jab Harry Met Sejal adalah sebuah kisah cinta klasik dimana karakternya sendiri jatuh cinta secara tiba-tiba dalam sebuah road movie trip yang memanjakan mata, gubahan musik yang catchy, serta alur yang mungkin sedikit lambat di paruh kedua, cerita memang predictable tapi sulit sekali untuk menempatkan "Jab Harry Met Sejal" di posisi film yang memang kurang begitupun di posisi film yang berkesan.
SCORE : 3/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar