Melanjutkan kala sukses pencapaian "Humpty Sharma Ki Dulhania" yang mampu meraup keuntungan di segi komersil yang tidak sedikit meskipun berbanding terbalik dengan kualitas yang di hasilkan. Shashank Khaitan selaku sutradara kembali membuat "Badrinath Ki Dulhania" yang tak kalah sukses juga meraup pundi finansial. Masih menggunakan pakem yang sama seperti film pendahulunya, nyatanya "Badrinath Ki Dulhania" sendiri masih mampu tampil menggelak tawa serta menjaga intensitas penonton kala menonton, di balik naskah yang bisa di bilang tipis sekalipun.
Hidup di bawah pimpinan otoriter sang ayah (Rituraj Singh) tak menyurutkan Badrinath atau yang kerap di sapa Badri (Varun Dhawan) untuk terus mendekati Vaidehi Trivedi (Alia Bhatt) yang ditemuinya kala mendatangi pesta pernikahan sang sahabat. Seperti kebanyakan film bertema romance, pertemuan itu pun kemudian berubah menjadi cinta, terlebih obsesi Badri yang ingin menjadikan Vaidehi sebagai calon mempelainya kelak, di lakukan sebuah misi pendekatan kepada Vaidehi.
Berbagai momen tatkala Badri melakukan proses pendekatan kepada Vaidehi dengan rayuan selepas Vaidehi pulang dari kampus atau tatkala Badri menawarinya untuk naik sepeda motor hingga puncaknya berada pada bus yang sama mampu memberikan feel yang kuat bagi penonton. Terlebih karena sedari awal penonton sudah terlanjur suka dengan karakter Badri yang memang likeable. Begitupun tatkala penonton mengetahui bahwa misi Badri untuk mendekati serta menikahi Vaidehi hendak terlaksana, rasa bahagia pun sulit untuk di tampik. Varun Dhawan dan Alia Bhatt mampu menampilkan sebuah magnet tersendiri bagi film ini, sehingga tak ayal penonton pun ikut larut dalam situasi yang mereka alami.
Pernikahan akan segera terlaksana, namun ternyata hal pahit harus dirasakan oleh Badri kala mengetahui sang calon mempelai kabur untuk menggapai mimpi menjadi seorang Pramugari. Tentu saja hal itu menyulut perpecahan, khususnya pada sang ayah. Badrinath kemudian menyusul sang mempelai ke Singapore, yang turut di sertai janji kepada sang ayah terhadap misinya jikalau ia gagal menemukan Vaidehi, maka ia pun harus menikah dengan seorang wanita pilihan keluarga. Tak peduli seberapa tipis naskah yang ia punya, Shashank Khaitan yang turut merangkap sebagai penulis naskah, berhasil menciptakan sebuah feel yang kuat terhadap cerita, sehingga seperti yang telah di singgung dari awal tadi, penonton sangat mudah untuk memberikan simpati terhadap karakter, dan itu pun berhasil memberikan sebuah hiburan pelepas penat yang efektif.
Ditemani unsur comedy yang sukses pula menggelak tawa, seperti tatkla Badri di kepung oleh sekawanan gay di Singapore misalnya, itu adalah puncak kelucuan film ini. Kombinasi antara romansa bersatu menjadi jalinan yang kuat di tengah tipisnya naskah yang ia punya, memang sangat mudah untuk "Badrinath Ki Dulhania" tampil secara monoton dan membosankan. Tapi untungnya, semua itu berhasil untuk di jauhi. Shashank Khaitan juga turut menyelipkan unsur culture terkait masyarakat India yang cenderung bersikap diskriminan terhadap gender, laki-laki di anggap sebagai aset, sedang perempuan di anggap sebagai tanggung jawab, hingga sepintar apapun perempuan kalah tela dengan laki-laki yang sulit berhasil d bidang akademis. Melihat kondisi itu pun terasa masuk akal kala Vaidehi memutuskan kabur dari rumah.
Di temani gubahan musik dari Amaal Malik, Tanshik Bagchi serta Akil Sachdeva yang turut menghasilkan lagu yang upbeat seperti Aashiq Surrender Hua, Badri Ki Dulhania serta recycle lagu lawas berjudul Tamma Tamma Again, serta lagu yang terkesan mellow lewat Roke Na Ruke Naina dan yang romantis seperti Humsafar mampu memberikan nuansa yang klop dengan cerita, begitupun dengan pendengaran kita yang turut juga di manjakan lewat lagunya yang memang easy listening dan memorable. Tak hanya pendengaran saja yang turut di manjakan, penglihatan pun di manjakan oleh view hasil bidikan kamera dari Neha Parti Matiyani lewat background yang mendukung cerita, seperti bangunan khas di Jhansi serta Taman di Singapore sekalipun.
Kekurangan yang dimiliki oleh "Badrinath Ki Dulhania" sendiri adalah naskahnya yang selain tipis turut pula terkesan "predictable" hingga beberapa adegan pun tampil secara klise dan repetitif. Untungnya "Badrinath Ki Dulhania" sendiri mempunyai pelakon yang memang tampil mumpuni, Varun Dhawan serta Alia Bhatt yang chemistry-nya, Rituraj Singh lewat kesan otoriter dan intimidatif-nya serta karakter lai yang memang berada pada takaran yang pas sesuai porsi. Feel yang kuat, serta cerita yang memang tampil logis lewat balutn nuansa komedik dan romantik sekalipun at least menyelamatkan film ini, terlebih ikatan antar karakter dan penonton begitu lekat dan bersatu padu.
SCORE : 3.5/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar