Berbanding terbalik dengan Dangal, film ini justu menampilkan sikap kolot nan pesimis sang anak, sebuah drama keluarga memang tak ada habisnya membolak-balik sebuah sajian yang hendak ia sampaikan, namun apakah yang akan ia tampilkan? apakah eksekusi yang ia tampilkan oke? bagaimana ia membuat sebuah loncatan dalam skala yang besar ditengah genre yang ia angkat? Ashwin Iyer Tiwari mencoba peruntungannya dengan menggunakan hubungan antara ibu dan anak untuk menciptakan sebuah sajian drama yang mampu membuka mata penonton.
Seorang asisten rumah tangga yang juga seorang single parent dan lulusan SMP, Chanda (Swara Bhaskar) tinggal bersama sang putri tunggalnya, Apu (Ria Shukla), ditengah kondisi ekonomi yang pas-pasan sang anak yang seorang siswi kelas 10 SMP, malas dalam belajar dan sangat pesimis terhadap masa depannya, ia berprinsip bahwa seorang anak ART pasti kelak menjadi ART seperti ibunya,tapi sang ibu tak ingin nasibnya kelak seperti dirinya, ia melakukan berbagai cara untuk meyakinkan sang anak untuk membuat masa depannya cerah, atas saran sang majikan, Dr. Diwan (Ratna Pathak) ia harus sekolah di kelas yang sama dengan putrinya tanpa saling mengenal satu sama lain untuk mewujudkan mimpi sang ibu agar sang anak kelak mendapat gelar seorang jabatan collector seperti (Sanjay Suri) sang inspirasinya.
Aswin Iyer Tiwari mencoba membuka mata kita bahwa pendidikan itu penting, dengan karakter seorang ibu dan anak dengan problem yang mereka hadapi mampu menyentil penonton, khususnya seorang anak yang mempunyai sifat seperti Apu, ia mamp menjabarkan sebuah pepatah "Kasih Seorang Ibu Sepanjang Masa, Kasih Seorang Anak Sepanjang Mata" yang ia sampaikan dengan begitu realistik, bagaimana perjuangan sang ibu ditengah kondisi ekonomi yang begitu pas-pasan untuk meyakinkan sang anak dalam keseriusan belajar, terutama pelajaran Matematika, dan bagaimana juga sikap sang anak yang begitu skeptis dan keras kepala menghadapi sang ibu mampu membuat suguhan yang begitu menyentuh dan menguras air mata bahkan memberikan nilai moral yang begitu tinggi.
Ashwin Iyer Tiwari yang juga merangkap sebagai screen writer dan dibantu sokongan dari Neeraj Singh, Pranjai Choudhary serta Nitesh Tiwari begitu cerdas menampilkan sebuah suguhan drama tadi dengan konflik yang bisa dibilang mudah, tapi sulit dalam menjalankannya, tak hanya itu saja itu semua dibantu oleh para pemain yang begitu mumpuni terutama Swara Bhaskar yang begitu perfect. Overall, Nil Battey Sannata sebuah drama keluarga dengan pesan moral yang begitu tinggi dalam sebuah kemasan yang padat.
Post Top Ad
Your Ad Spot
15.5.18
Home
Ashwin Iyer Tiwari
Bollywood
Drama
Luar Biasa
Neeraj Singh
Nitesh Tiwari
Pranjai Choudhary
Ratna Pathak
REVIEW
Ria Shukla
Sanjay Suri
Swara Bhaskar
NIL BATTEY SANNATA (2016)
NIL BATTEY SANNATA (2016)
Tags
# Ashwin Iyer Tiwari
# Bollywood
# Drama
# Luar Biasa
# Neeraj Singh
# Nitesh Tiwari
# Pranjai Choudhary
# Ratna Pathak
# REVIEW
# Ria Shukla
# Sanjay Suri
# Swara Bhaskar
About Situs Judi Online
Templatesyard is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design. The main mission of templatesyard is to provide the best quality blogger templates.
Swara Bhaskar
Label:
Ashwin Iyer Tiwari,
Bollywood,
Drama,
Luar Biasa,
Neeraj Singh,
Nitesh Tiwari,
Pranjai Choudhary,
Ratna Pathak,
REVIEW,
Ria Shukla,
Sanjay Suri,
Swara Bhaskar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Post Top Ad
Your Ad Spot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar